Tantrum adalah bagian normal dari perkembangan balita, tetapi bisa menjadi momen yang menantang bagi orangtua. Dalam artikel ini, kami akan membahas gejala, penyebab, serta cara pencegahan tantrum pada balita.

Gejala Tantrum pada Balita:

  1. Menangis atau Berteriak Kencang: Balita mungkin mulai menangis dengan keras dan berteriak saat merasa frustrasi atau marah.
  2. Melempar Benda: Mereka mungkin melempar benda-benda kecil atau mainan yang ada di sekitar mereka.
  3. Guling-guling di Lantai: Balita bisa merasa terlalu emosional dan guling-guling di lantai atau tempat tidur.
  4. Menendang atau Meninju: Beberapa balita mungkin mengekspresikan kemarahan mereka dengan menendang atau meninju.
  5. Menghentak-hentak Kaki: Mereka juga bisa menghentak-hentakkan kaki dengan keras.
  6. Nafsu Makan dan Tidur Terganggu: Tantrum bisa memengaruhi nafsu makan dan tidur balita, membuatnya lebih rewel dan sulit diatur.

Penyebab Tantrum pada Balita:

  1. Keterbatasan Bahasa: Balita belum memiliki kemampuan berbicara sepenuhnya, jadi mereka mungkin merasa frustasi karena tidak dapat mengungkapkan keinginan atau perasaan mereka.
  2. Perkembangan Emosional: Balita sedang mengalami perkembangan emosional yang signifikan, dan tantrum bisa menjadi cara mereka mengatasi perasaan tersebut.
  3. Kepenuhan: Rasa lapar atau kelelahan dapat membuat balita lebih mudah marah dan mudah merasa terganggu.
  4. Keinginan dan Kontrol: Balita mungkin ingin lebih banyak kontrol atas lingkungannya, dan ketika mereka merasa keinginan mereka tidak terpenuhi, mereka bisa merasa marah.
  5. Imitasi: Terkadang, balita meniru perilaku tantrum yang mereka lihat dari orang dewasa atau anak-anak lain.
  6. Perubahan Rutinitas: Perubahan dalam rutinitas sehari-hari, seperti perpisahan dengan orangtua, juga bisa menjadi pemicu tantrum.

Cara Mengatasi Tantrum:

  1. Tetap Tenang: Cobalah untuk tetap tenang saat balita mengalami tantrum. Mengungkapkan kemarahan atau frustrasi Anda hanya akan memperburuk situasi.
  2. Berbicara dengan Lembut: Cobalah berbicara dengan lembut kepada balita, meskipun mereka mungkin belum sepenuhnya mengerti. Ini bisa membantu menenangkan mereka.
  3. Berikan Kepastian: Balita memerlukan batasan dan aturan yang jelas. Pastikan mereka tahu apa yang diharapkan dari mereka.
  4. Berikan Pilihan Terbatas: Alihkan perhatian mereka dengan memberikan pilihan terbatas, seperti “Apakah kamu ingin memakai sepatu merah atau sepatu biru?”
  5. Jangan Memanjakan: Hindari memberi mereka apa pun yang mereka inginkan saat sedang tantrum, karena ini bisa menguatkan perilaku negatif.

Cara Pencegahan Tantrum:

  1. Jadwalkan Istirahat dan Makan: Pastikan balita Anda cukup tidur dan makan dengan baik untuk menghindari tantrum akibat lapar atau kelelahan.
  2. Berikan Kesempatan Bermain: Balita membutuhkan waktu untuk bermain dan menjelajahi. Pastikan mereka memiliki waktu untuk bermain di luar atau bermain dengan mainan.
  3. Bantu Mereka Berbicara: Ajari mereka kata-kata dan kalimat sederhana untuk mengungkapkan keinginan dan perasaan deposit dana mereka.
  4. Perkenalkan Rutinitas yang Stabil: Rutinitas yang konsisten dan stabil dapat membantu balita merasa lebih aman dan terdistribusi dengan baik.
  5. Berikan Pujian: Berikan pujian dan penghargaan saat mereka berperilaku baik, sehingga mereka merasa dihargai.
  6. Modelkan Perilaku Positif: Tunjukkan cara mengatasi frustrasi dan marah dengan cara yang sehat.

Tantrum pada balita adalah bagian dari tahap perkembangan mereka, tetapi dengan pemahaman dan penanganan yang tepat, tantrum dapat dikurangi dan menghasilkan hubungan yang lebih baik antara orangtua dan anak.

Share.

Comments are closed.